Pengorbanan


Sebenernya ini tulisan random aja sih, ga penting-penting amat :)) kepikiran nulis ketika mendengar banyak cerita dari teman-teman sekitar tentang kehidupannya setelah menikah. Yang bikin saya lebih realistis dan bersyukur.

Rasanya saya udah pernah cerita tentang harapan saya setelah menikah, yaa menunggu suami pulang kerja jam 5 sore. Haha. Iya, tercapai sih, tapi cuma 9 bulan 😂😂 Setelah itu suami pindah kerja ke Jakarta yang berakibat kami jadi LDM. Haha.

Yaaa ga pernah kebayang sebelumnya, benera-bener ga pernah. Justru saya yang paling menentang LDM setelah menikah. Tapi pada kenyataannya, ya harus. Haha. Anehnya, we're okay. Sudah hampir setaun, kami masih baik-baik saja. Semoga baik-baik seterusnya walaupun kami belum tau sampe kapan 😂😂. Mungkin lain ceritanya kalo kami masih pacaran ya.. haha jadi drama ribuan episode kayaknya.

Ketika harus menerima bahwa kami harus pisah ketika weekday, rasanya berat ya.. tentu aja siapa yang mau? Tapi ya itulah.. pengorbanan.. 

Awal menikah, saya ngerasa kasihan sama keluarga kecil saya ini. Sedih iya. Tapi ternyata... banyak teman-teman saya yang mengalami hal yang lebih ga enak dari saya.

Ketika saya tidak bertemu suami saya 5 hari selama weekday, ato 10 hari paling lama kalo dia harus keluar kota, temen saya gak ketemu 3 bulan. Yaa suaminya kerja di papua, dia ga bisa ikut suaminya karena terikat kontrak kerja sama perusahaannya. Bahkan dia selama hamil 9 bulan gak ditemenin suaminya. Sedih ga? :(

Teman yang lain bahkan harus LDR sama bayi dan suaminya. Karena dia harus kuliah. Kampusnya ketat banget sampe ga bisa cuti. Seminggu setelah melahirkan, dia ngampus lagiiii :(( bayinya tinggal sama mertuanya dan suaminya kerja di luar kota. Hmmm

Teman yang lain lagi, dia tinggal dengan suami dan bayinya. Udah hidup mandiri tinggal di luar kota, udah punya rumah sendiri, suaminya udah mapan. Tapi suatu hari dia ngabarin kalo dia sakit. Katanya dokter dia stress/depresi. What? 

Teman yang lain lagi, menikah, kemudian LDM, teman saya di Jakarta ngekos, suaminya di Bandung. Belum bisa ikut suaminya karena kontrak kerja. Huhu.

Temennya adikku bahkan menikah di saat kuliahnya baru smester 5. Hingga akhirnya harus cuti karena mengurus anak. Smester 5 dong.. lagi seru-serunya main sama temen-temeeeennn...

Yaaa, cerita-cerita di atas emang cuma cerita dari sisi ekstrimnya pernikahan aja. Mungkin ga semua pernikahan itu menyeramkan kaya gitu ya. Tapi yang pasti; sekecil apa pun, setiap pasangan yang udah menikah pasti punya maslaahnya sendiri-sendiri. Selalu ada pengorbanan dari setiap pilihan yang dibuat. Yang menurut saya itu wajar-wajar aja sih, kalo ternyata menikah itu ga seindah yang dibayangkan sebelumnya. Kalo menikah itu ternyata banyak pengorbanannya. Tapi semua itu emang bakal ga jadi masalah kalo dilaluin sama orang yang tepat :)

Pengorbanan yang cuma dimengerti oleh masing-masing pasangan itu sendiri. "Kok bisa sih?" "Kok mau sih ldran, mendingan juga ngumpul sama suami dan anak" heeey! Its none of ur business darling. Apa pun pilihan dan pengorbanannya, saya yakin itu udah hasil pertimbangan yang matang. Jadi ketika ada teman yang bercerita tentang ini itu, saya hanya bisa menyemangati aja 😆 dan tentumya saya jadi selalu ngerasa bersyukur, kalo masih banyak pasangan yang berkorban lebih berat daripada kami. Sambil berdoa semoga pengorbanan kami ini berkah dan ada hasilnya.. aamiin..

------------------------------------------------------------------

Jadi buat dedek-dedek yang masih sekolah, ato mahasiswi tingkat awal, ato wanita-wanita yang selalu bilang "cape kuliah.. pengen nikah aja" "cape kerja.. pengen nikah aja" Hey! Nikah bukan jalan keluar, pretty ☺️

Justru ketika menikah, "masalah-masalah" baru akan muncul. Jadi yaa, take ur time lah.. nikmatin aja main sama temen-temen, ikut baksos kek, naik gunung kek, explore anything u want lah.. karena ketika udah nikah, tepatnya ketika udah punya anak, semua akan berubah. Ha ha ha ha.




Hutami Widyastuti

Panggil saja saya AMI, 22 tahun, mahasiswa kelas karyawan yang sehari-hari main di kantor IT paling kece seBandung, seneng banget diajak makan dan jalan-jalan, apalagi kalau gratis.

1 comment: